Sabtu, 03 Maret 2012

Excellence Spirit

Tadi pagi, pas driving, g sembari muter CD khotbahnya Jose Carol (Ps. JPCC) tentang excellence.
Dibahas disitu bahwa being excellence is not about being the best but being YOUR best.

Just recently, ada koran Kompas didepan mata g yang nampilin artikel 'There is Time for Everything' by Rene Suhardono (tanggal 25 Feb 2012). Di artikel itu, ada dibahas lagi tentang kisah Joshua Bell - somehow ini orang adalah pemain biola andal dengan berbagai penghargaan yang dipunya, tapi dia buat survei dengan main di peron kereta api (yah model ngamen gitu de) dan sedikiiit banget orang yang pay attention ke orang ini, bisa dibilang ditanggapi setengah mata lah sama orang2 di peron itu. Karena ternyata orang cenderung untuk melihat segala sesuatu dari appearance (not the substance). Kalau mau tau cerita ini lebih banyak, please googling, a very nice article.

Somehow 2 kisah diatas itu lagi sesuai dengan apa yang g renungkan beberapa waktu ini.
G belajar untuk berpegang pada 'apapun yang kamu lakukan, lakukanlah itu seperti kamu melakukannya untuk Tuhan dan bukan untuk manusia'. Seringkali karena ego ataupun kemalasan atau apapun juga itu kita melakukan sesuatu karena menuntut imbalan, i.e. attention dari orang lain, rewards dalam arti materi, pujian/sanjungan dari orang lain. Kita cenderung melihat apa yang ada di depan mata, padahal ketika kita berhasil melalui ini, karakter 'excellence' itu akan terasah.

Nah di artikel dari si Rene diatas itu ada disebutkan 'Ternyata siapa pun dan ide apa pun perlu waktu (dan termasuk tempat) yang sesuai untuk bisa kinclong'. I understand this point. Karakter diri harus excellence, dalam arti do everthing at your best. Jangan pernah setengah2 dalam melakukan sesuatu ataupun gampang kecewa kalo ga sesuai harapan. Tapi belajar untuk terus mengasah diri dan berharap kepada Tuhan, sampai tiba waktu yang tepat (dan tempat yang tepat), Tuhan yang berikan kesempatan untuk berkilau. G percaya bahwa Tuhan menginginkan anak2nya untuk jadi 'Terang' buat dunia ini. Pada saatNya, Tuhan yang akan mengangkat dan biar segala pujian hanya bagi DIA.

- Timing is everything, but yet Character development happens throughout the times .. -

Menunggu..

Setujukah anda bahwa menunggu itu adalah pekerjaan yang sangat membosankan?
Yeaah.. Dan itulah yang sedang g lakukan sekarang..
Menunggu dokter gig
Gigi g lagi ga beres udah dari beberapa minggu yang lalu.. Gigi belakang rasanya mulai nyeri2 apalagi kalo makan manis2. Hm.. Untuk menghindari hal2 yang tidak diinginkan, terpaksa harus ke dokter gigi. Sebenernya ini bukan dokter gigi yang biasa g pergiin, tempat baru, atas rekomendasi cc g.
We'll see apakah g akan cocok atau ga sama orang ini. Berdasarkan informasi terakhir, masi 9 orang lagi yang ngantri.. Glex.

Kalo ga hari ini, berarti harus nunggu sampe minggu depan lagi.. Apakah gg-ku akan bertahan?

Btw, lagi kepikiran sama profesi dokter2 gigi itu.. Kan rata2 dokter gigi buka praktek di wiken juga. Apakah ga bosen ya kerja terus2an dari weekdays + weekend. Di ruangan yang segitu2nya. Apalagi kalo dokter rumahan..

Mau maen2 pasti ga bisa juga, karena harus konsentrasi. Kasusnya yah umumnya kan gigi bolong, geraham numbuh, cabut gigi, pasang kawat.. Hm.. bosan ga si?

Aniwei, sekarang ini g sedang mengalami masalah utk ngeblogging, somehow itu laptop di rumah mungkin softwarenya agak jebot, masa ga bisa buka blogger. Halah..
Makanya ni, rasanya tersiksa juga setelah lama2 ga bisa buka. Ini aja bukanya bukan di lap top sendiri. Duh.. Coba ya..
Dari kemaren kalo dipikir2 banyak yg mau ditulis, eh pas bs buka malah bingung, waktu itu mau crita apa ya.. Sutra lah..